Genderless Fashion , Tren Fashion Yang Tengah Populer Di Tahun 2021
Genderless Fashion – Dalam industri fashion saat ini batasan gender semakin tak terbatas karena adanya peningkatan ketertarikan orang orang tanpa memperhatikan gender alias genderless.
Genderless fashion menjadi salah satu tren fashion yang sedang populer di tahun 2021 ini. Terlihat dari beberapa artis internasional yang telah memperlihatkan gaya fashion ini. Sebut saja seperti Harry Styles yang mengenakan gaun Gucci dan juga tas Jackie 1961 Gucci.
Sedangkan di dalam negeri , belum lama ini aktor Jefri Nichol mengunggah fotonya di Instagram dengan menggunakan dress berwarna merah muda dan rok satin warna baby blue dilengkapi dengan kalung putih yang melingkari lehernya.
Genderless Fashion Jadi Gaya Pakaian Baru
Gaya fashion ini terus bergerak dalam mencapai adanya pembebasan preferensi maskulin dan feminin. Hal inilah yang akhirnya disebut sebagai genderless fashion atau gaya berpakaian androgini.
Sebenarnya gaya fashion ini sudah ada sejak tahun 1970-an. Banyak musisi kala itu seperti Annie Lenox, David Bowie, dan Prince yang telah memperlihatkan gaya fashion ini. Namun seperti yang kita tahu gaya berpakaian tidak mudah untuk bisa diterima oleh masyarakat dan masih dianggap tabu untuk digunakan dan dipopulerkan.
Realita Di Tengah Masyarakat
Gaya berpakaian seseorang memang boleh ditanggapi secara terbuka oleh masyarakat. Salah satunya adalah genderless fashion yang dianggap telah menyingkirkan norma yang sudah ketinggalan zaman karena terlalu mengkotak-kotakkan gender pada cara berpakaian yang kaku, dan baru bisa diterima di tengah masyarakat.
Eric Marechalle, CEO Marc Jacobs International mengatakan bahwa merknya sedang memperjuangkan mode gender-fluid, unisex, atau polisexual agar bisa diterima oleh konsumennya sekaligus masyarakat.
“Aku percaya bahwa pakaian itu sendiri tidak kaku secara inheren gender. Norma-norma masyarakat sebelumnya yang telah menentukan pakaian tertentu untuk orang-orang tertentu, dibedakan secara gender,” ungkapnya.
Dapat Dukungan Dari Kaum LGBT Dan Non-biner
Genderless fashion telah diperjuangkan dan didukung oleh para kaum LGBT, terutama yang mengidentifikasikan dirinya sebagai non-biner atau dengan kata ganti “they/them/their”.
Hal ini dikarenakan di banyak bagian dunia, komunitas LGBT dan netral gender masih menghadapi permusuhan dan kekerasan.
Eric Marechalle mengatakan bahwa anak muda saat ini dibatasi dengan aturan yang dianggap sudah tidak relevan lagi. Ia berharap merek modenya dapat membantu merealisasikannya dengan harapan mendorong mereka bisa menjadi diri sendiri.
Menurut Psikolog
Dawn Karen , psikolog mode dan sekaligus pendiri dari Fashion Psychology Institute Macaudewa menjelaskan bahwa evolusi dalam mode ini menunjuk pada wanita yang berkarir di bidang pekerjan pria. Sebagai contoh , penerapan fashion ini bisa dilihat dari profesi sebagai polisi.
“Seragam polisi terlihat seperti dibuat untuk laki-laki. Jika dahulu perempuan tidak bisa menjadi polisi, sekarang perempuan bisa menjadi polisi dan terlihat wajar ketika memakai seragam itu,” ujarnya.
Karen mengatakan bahwa begitu evolusi tersebut diterima dalam kehidupan profesional, maka akan lebih mudah langkah berikutnya untuk menerapkan hal tersebut menjadi mode.
“Jika kita mulai melihat dan melakukan pendekatan dengan baik, maka semua hambatan bisa dilewati dan dapat dijalankan dengan lancar,” tambahnya.